Mencoba untuk mengurai dan mengkomparasikan antara dua masa kepemimpinan pada waktu yang berbeda yaitu SBY dalam konteks realitas masa kini dan Umar Bin Abdul Aziz dalam konteks realitas masa silam. Membanding antara kedua pemimpin tersebut bukanlah sebagaimana pemahaman kebanyakan orang yaitu membandingkan antara yang satunya manusia dan satunya malaykat tentunya pernyataan ini perlu di koreksi sebab bagaimana pun juga Umar Bin Abdul Azis adalah manusia biasa seperti manusia pada umumnya yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan seperti merasakan lapar, haus, menikah, makan, bekerja, beribadah, sedih..dll. Jadi tepatnya membandingkan kedua sosok tersebut adalah membandingkan antara manusia dengan manusia yang tentunya dalam kapasitasnya sebagai pemimpin sebuah negara, memimpin masyarakat yang heterogen baik ragam agama, ragam etnis, ragam budaya, ragam bangsa dll. Serta yang terpenting dari sebuah kepemimpinan adalah harus berangkat dari filosofi penggembala, sebagaimana Sabda Rasul SAW :
Minggu, 23 Oktober 2011
Jumat, 21 Oktober 2011
Teladan Motivasi Spritual Sa’ad Bin Muadz
Tatkalah Rasulullah SAW mengutus Mus’ab Bin Umair keYasrib (Madinah) sebagai duta dakwah dalam rangka akselerasi dan perluasan dakwah. Ketika telah sampai di sana maka beliau mendatangis etiap orang-orang di rumah-rumah, kabilah-kabilah kemudian mengajaknya masukI slam dan membacakan Al Qur’an kepada mereka hingga pancaran cahaya Islam menerangi setiap rumah-rumah terutama dari kaum Anshar. Hingga suatu hari Mus’ab Bin Umair dan As’ad bin
Kamis, 20 Oktober 2011
UU INTELIJEN SEBAGAI ALAT LEGITIMASI PENGUASA UNTUK MEMERANGI RAKYAT.
Minggu, 16 Oktober 2011
Hidayah Melalui Sang Bocah
7 Kelemahan UU Intelijen versi Masyarakat
Jakarta - UU Intelijen disahkan DPR Senin lalu. Namun, berbagai pasal krusial langsung mendapat kritik dari masyarakat. Dari persoalan definisi, tugas hingga ruang lingkup intelijen dan sanksi pidananya. Berikut sedikitnya tujuh kelemahan UU Intelijen yang terangkum dalam diskusi di Komisi Informasi Pusat (KIP), Jl Abdul Muis, Jakarta, Jumat (14/10/2011). Acara ini sendiri dihadiri KIP, tokoh masyarakat dan berbagai LSM yang tergabung dalam koalisi Advokasi UU Intelijen seperti Imparsial dan Elsam.
Sementara Komisi I DPR yang diundang tidak hadir tanpa alasan hingga diskusi selesai.
Sementara Komisi I DPR yang diundang tidak hadir tanpa alasan hingga diskusi selesai.
Langganan:
Postingan (Atom)