Sabtu, 12 Februari 2011

Terkait Ahmadiyah, Ormas Islam Nilai SBY Tidak Fokus Pada Akar Masalah

Jakarta, mediaumat.com- Terkait masalah bentrok Ahmadiyah, sejumlah Tokoh ormas Islam menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tegas dan tidak fokus kepada akar permasalahan.


Kekerasan dalam setiap bentrok antara warga dengan Jamaah Ahmadiyah sebenarnya hanyalah akibat. Sedangkan penyebabnya adalah penistaan yang dilakukan oleh Jamaah Ahmadiyah terhadap ajaran pokok Islam. Ahmadiyah mengaku sebagai bagian dari umat Islam tetapi meyakini Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi baru setelah Nabi Muhammad SAW. Jelas itu bertentangan dengan ajaran pokok Islam yang menyatakan Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir.


Tetapi anehnya, SBY malah meminta aparat hukum untuk mencarikan UU yang dapat membubarkan ormas pelaku tindak kekerasan namun membiarkan Ahmadiyah tetap mengacak-acak ajaran pokok Islam.
“Kalau seperti itu saya jamin kekerasan ini tidak akan pernah selesai bila pemerintah tidak segera membubarkan Ahmadiyah,” ujar KH Ahmad Nazri Adlani, Ketua Umum PP Al Ittihadiyah saat konferensi pers Tokoh-Tokoh Ormas Islam terkait Bentrok Ahmadiyah dan Pembubaran Ormas, Jum’at (11/2) sore di Kantor DPP HTI, Jakarta.
“SBY ingin menampakan diri sebagai orang yang tegas, malah dengan sikapnya itu makin menunjukkan ketidaktegasannya,” tuding Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto.
Menurut Ismail, ormas mana yang terkategori ormas yang mengusung tindak kekerasan itu tidak jelas, kalaupun ada, itu sebenarnya hanyalah reaksi atau akibat dari sebab. Sebabnya adalah ketidaktegasan SBY terhadap Ahmadiyah.
Terkait dengan kekerasan, kalau mau ditindak, semestinya oknum pelaku kekerasannya saja, bukan ormasnya. Kalau ada anggota ormas melakukan tindak kekerasan, ormasnya dibubarkan. Maka kalau mau fair bukan hanya ormas yang dibubarkan tetapi parpol juga dibubarkan karena seringkali anggota parpol melakukan tindak kekerasan bila merasa dicurangi dalam perhitungan suaranya.

Dalam forum itu nampak pula perwakilan dari ormas Islam lainnya. Di antaranya adalah Ketua Umum Syarikat Islam KH Djauhari Syamsuddin; Ketua Daarut Tauhid Jakarta KH Sofar Mawardi; Ketua Kahmi Fahrur Radzi; Jubir Jamaah Anshoru Tauhid Son Hadi; Ketua Umum Al Wasliyah KH Muslim Nasution; dan Biro Humas Hidayatullah Rusman.

Semua tokoh menyayangkan adanya tindak kekerasan apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Tetapi jauh lebih disayangkan lagi sikap SBY yang tidak tegas terhadap Ahmadiyah yang jelas-jelas merupakan aliran sesat dan menyesatkan.

Untuk menyelesaikan masalah itu semuanya sepakat, pemerintah dalam hal ini SBY harus bertindak tegas dengan segera membubarkan Ahmadiyah.

Semua tokoh menyatakan ormasnya siap membina mantan anggota Ahmadiyah yang ingin bertobat dan kembali ke ajaran pokok Islam. Bagi yang tidak mau, maka pemerintah atau anggota Ahmadiyah harus segera menyatakan bahwa Ahmadiyah terlepas dari ajaran Islam dan menjadi agama tersendiri dan tidak boleh lagi menggunakan simbol-simbol Islam.(mediaumat.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar