Syabab.Com - Lebih dari sekitar tiga ribu orang, baik laki-laki, perempuan, tua, muda termasuk anak-anak berbaris di jantung masyarakat Arab di London, berjalan dari Edgware Road menuju ke Kedutaan Besar Mesir, dalam sebuah aksi yang diorganisir oleh Hizbut Tahrir Inggris, Sabtu, 05/02/2011.
Para demonstran menjukkan dukungan mereka bagi rakyat Mesir, Yordania, Yaman, dan negeri-negeri Muslim lainnya menyerukan penghapusan sistem korup dan sistem berkuasa yang menindas mereka.
Kaum Muslim di London tersebut juga menentang campur tangan Barat di dunia Muslim, di mana rezim-rezim ini didukung Barat selama beberapa dekade.
Terakhir, mereke mendesak sistem Khilafah Islamiyyah sebagai satu-satunya cara perubahan nyata untuk menangani masalah-masalah ketidakadilan, sektrarianisme, kemiskinan, dan pendudukan.
Para pembicara yang berosai termasuk diantaranya Dr. Imran Waheed dan Fouad Hessein dari Hizbut Tahrir.
Fouad Hussein telah bekerja dengan Hizbut Tahrir lebih dari 55 tahun. Dia menceritakan pengalamannya berjuang bersama Hizbut Tahrir di Mesir selama 5 tahun sekitar 40 tahun lalu.
Ia memperingatkan bahwa "tidak ada perubahan sebenarnya untuk mengganti Mubarak dengan Omar Suleiman, atau dengan rezim lainnya, atau bermain-main dengan konstitusi, atau menetapkan bentuk lain dari klien negara yang lemah."
Ia mengatakan bahwa "perubahan nyata hanya bisa datang dengan perubahan sistem secara lengkap" dan "sistem Islam menuntut sebuah pemerintahan yang menghormati laki-laki, perempuan, hitam dan putih, muda dan tua, Muslim dan non Muslim sebagai warga negara; memperhatikan urusan mereka, dan menolak perbudakan untuk kepentingan kekuatan asing."
Orator lainnya, Dr. Imran Waheed menegaskan bahwa hanya Khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang memerintah dengan Quran dan Sunnah, yang akan membebaskan Palestina, dan melepaskan dari kebijakan kolonialis Barat. [m/htb/syabab.com]
Kaum Muslim di London tersebut juga menentang campur tangan Barat di dunia Muslim, di mana rezim-rezim ini didukung Barat selama beberapa dekade.
Terakhir, mereke mendesak sistem Khilafah Islamiyyah sebagai satu-satunya cara perubahan nyata untuk menangani masalah-masalah ketidakadilan, sektrarianisme, kemiskinan, dan pendudukan.
Para pembicara yang berosai termasuk diantaranya Dr. Imran Waheed dan Fouad Hessein dari Hizbut Tahrir.
Fouad Hussein telah bekerja dengan Hizbut Tahrir lebih dari 55 tahun. Dia menceritakan pengalamannya berjuang bersama Hizbut Tahrir di Mesir selama 5 tahun sekitar 40 tahun lalu.
Ia memperingatkan bahwa "tidak ada perubahan sebenarnya untuk mengganti Mubarak dengan Omar Suleiman, atau dengan rezim lainnya, atau bermain-main dengan konstitusi, atau menetapkan bentuk lain dari klien negara yang lemah."
Ia mengatakan bahwa "perubahan nyata hanya bisa datang dengan perubahan sistem secara lengkap" dan "sistem Islam menuntut sebuah pemerintahan yang menghormati laki-laki, perempuan, hitam dan putih, muda dan tua, Muslim dan non Muslim sebagai warga negara; memperhatikan urusan mereka, dan menolak perbudakan untuk kepentingan kekuatan asing."
Orator lainnya, Dr. Imran Waheed menegaskan bahwa hanya Khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang memerintah dengan Quran dan Sunnah, yang akan membebaskan Palestina, dan melepaskan dari kebijakan kolonialis Barat. [m/htb/syabab.com]
Ar Rayah World News
BalasHapusMungkinkah Mesir Pembentukan Pertama, Kekhalifahan Kedua
http://ibnuyassir.blogspot.com/2011/02/mungkinkah-mesir-pembentukan-pertama.html