Allah SWT Berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ * وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ * ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka. [QS. Muhammad: 7 – 9]
Al ‘allâmah As Sa’di, dalam tafsirnya[1] menyatakan:
هذا أمر منه تعالى للمؤمنين، أن ينصروا الله بالقيام بدينه، والدعوة إليه، وجهاد أعدائه، والقصد بذلك وجه الله، فإنهم إذا فعلوا ذلك، نصرهم الله وثبت أقدامهم، أي: يربط على قلوبهم بالصبر والطمأنينة والثبات، ويصبر أجسامهم على ذلك، ويعينهم على أعدائهم، فهذا وعد من كريم صادق الوعد، أن الذي ينصره بالأقوال والأفعال سينصره مولاه، وييسر له أسباب النصر، من الثبات وغيره. وأما الذين كفروا بربهم، ونصروا الباطل، فإنهم في تعس، أي: انتكاس من أمرهم وخذلان… ذلك الإضلال والتعس, للذين كفروا, بسبب أنهم " كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ " من القرآن, الذي أنزله, صلاحا للعباد, وفلاحا لهم, فلم يقبلوه, بل أبغضوه وكرهوه
Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada orang – orang yg beriman untuk menolong Allah dengan menegakkan ajaran agama-Nya, dan menyeru kepada-Nya, dan memerangi musuh-musuh-Nya, dan menjadikan Allah sebagai tujuannya, maka sesungguhnya jika mereka melakukan yg demikian itu, allah akan menolong mereka dan meneguhkan kedudukan mereka, yakni: mengikat/menabahkan hati mereka dengan sabar, ketenangan dan keteguhan, dan menyabarkan/menabahkan tubuh mereka atas yang demikian itu, dan akan menolong mereka atas musuh-musuh mereka. Ini adalah janji dari Dzat Yang Mulia, Yang Benar Janji-Nya, sesungguhnya orang-orang yang menolongnya dengan perkataan dan perbuatan maka Dia akan menolongnya dan memudahkan baginya sebab-sebab (turunnya) pertolongan, yang berupa keteguhan dll. Dan adapun orang-orang yang ingkar terhadap tuhan mereka, dan menolong yg bâthil, maka sesungguhnya mereka dalam kecelakaan/kehancuran, yakni : kehinaan dalam urusan mereka dan kekalahan/tidak mendapat pertolongan…kesesatan dan kecelakaan bagi orang-orang yg ingkar tersebut disebabkan karena sesungguhnya “mereka membenci apa-apa yang diturunkan Allah” yakni Al Qur’an yang telah Dia turunkan, untuk memperbaiki hamba-hamba-Nya, dan membuat mereka beruntung, maka mereka tidak menerimanya, bahkan mereka membencinya.
Dalam Surat An Nûr ayat 55, Allah berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (النور: 55
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Al Hafidz Ibnu Katsir dalam Tafsirnya [2]menyatakan:
هذا وعد من الله لرسوله صلى الله عليه وسلم . بأنه سيجعل أمته خلفاء الأرض، أي: أئمةَ الناس والولاةَ عليهم، وبهم تصلح البلاد، وتخضع لهم العباد،…
"Ini adalah janji dari Allah swt kepada Rasulullah saw, bahwasanya Dia akan menjadikan umatnya (umat nabi Muhammad saw) sebagai khulafa` al-ardl, yakni: pemimpin-pemimpin manusia dan penguasa atas mereka; dan dengan mereka negeri-negeri diperbaiki dan seluruh manusia tunduk kepada mereka, …
Al Hafidz Ibnu Jarir Ath Thabari dalam Tafsirnya[3] menyatakan:
لَيُوَرِّثَنَّهُمُ اللهُ أَرْضَ الْمُشْرِكِيْنَ مِنَ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ، فَيَجْعَلُهُمْ مُلُوْكَهَا وَسَاسَتَهَا (كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ) يَقُوْلُ: كَمَا فَعَلَ مِنْ قَبْلِهِمْ ذَلِكَ بِبَنِي إِسْرَائِيْلَ، إِذْ أَهْلَكَ الْجَبَابِرَةَ بِالشَّأمِ، وَجَعَلَهُمْ مُلُوْكَهَا وَسُكَانَهَا
"Sungguh, Allah akan mewariskan kepada mereka bumi kaum Musyrik dari kalangan Arab maupun non Arab, dan Allah akan menjadikan mereka sebagai penguasa dan pengaturnya; (Sebagaimana Allah telah mengangkat menjadi penguasa orang-orang sebelum mereka); dia (Abu Ja’far) berkata, "Sebagaimana Dia (Allah) telah melaksanakan (janji kekuasaan tersebut) kepada orang-orang sebelum mereka, yakni kepada Bani Israil, tatkala mereka berhasil menghancurkan kekuasaan Jababirah di Syam, lalu Allah menjadikan mereka (Bani Israel) sebagai penguasa Syam dan penduduknya".
Imam As Syaukaniy, dalam Fath al-Qadiir, Juz 5, hal. 241 menyatakan:
وَهَذَا وَعْدٌ مِنَ اللهِ سُبْحَانَهُ لِمَنْ آمَنَ بِاللهِ وَعَمِلَ الْأَعْمَالَ الصَّالِحَاتِ بِالْاِسْتِخْلاَفِ لَهُمْ فِي اْلأَرْضِ لمَاَ اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ اْلأُمَّمِ ، وَهُوَ وَعْدٌ يَعُمُّ جَمِيْعَ اْلأُمَّةِ . وَقِيْلَ : هُوَ خَاصٌّ بِالصَّحَابَةِ ، وَلاَ وَجْهَ لِذَلِكَ ، فَإِنَّ الْإِيْمَانَ وَعَمَلَ الصَّالِحَاتِ لاَ يَخْتَصُّ بِهِمْ ، بَلْ يُمْكِنُ وُقُوْعُ ذَلِكَ مِنْ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ
"Ini adalah janji dari Allah swt kepada orang yang beriman kepada Allah dan beramal sholeh dengan (janji) kekuasaan kepada mereka di muka bumi, sebagaimana Allah telah mengangkat menjadi penguasa orang-orang sebelum mereka dari umat manusia. Ini adalah janji yang berlaku umum untuk seluruh umat. Dinyatakan, "Janji ini khusus hanya untuk shahabat". Pendapat seperti ini tidak ada arahnya. Sebab, iman dan amal sholeh tidak khusus hanya untuk shahabat saja. Bahkan, janji ini bisa saja ditunaikan kepada setiap orang dari kalangan umat ini…"
Dalam banyak hadits yang bertema masa depan, Rasulullah saw menggambarkan kondisi umat Islam nantinya sepeninggal beliau, diantara hadits-hadits tersebut adalah:
(1) Riwayat Imam Muslim, Abu Dawud dan At Tirmidzi, dari Tsauban r.a Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِىَ الأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِى سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِىَ لِى مِنْهَا
"Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku lalu aku melihat timur dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai yang dihimpunkan untukku…” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi)
Imam Al Khaththabi ketika menjelaskan hadits ini menyatakan[4]:
وَمَعْنَاهُ أَنَّ الْأَرْضَ زُوِيَتْ لِي جُمْلَتُهَا مَرَّةً وَاحِدَةً فَرَأَيْت مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا ، ثُمَّ هِيَ تُفْتَحُ لِأُمَّتِي جُزْءًا فَجُزْءًا حَتَّى يَصِلَ مُلْكُ أُمَّتِي إِلَى كُلِّ أَجْزَائِهَا
Dan makna (hadits tersebut) adalah, sesungguhnya bumi dihimpun (dikumpulkan dan digenggam)[5] untukku secara keseluruhan satu kali, maka aku melihat timur dan baratnya, kemudian bumi tersebut dibukakan (taklukkan) untuk umatku sebagian demi sebagian sampai kekuasaan kekuasaan umatku (meliputi) semua bagiannya.
(2) Dari Abdullah bin ‘Amru, beliau berkata:
بَيْنَمَا نَحْنُ حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَكْتُبُ إِذْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلًا قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلًا يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ
Suatu ketika kami berada bersama Rasulullah saw sedang menulis, yaitu di saat beliau ditanya tentang dua kota, manakah yang lebih dahulu dibuka; Qostantinopel atau Rum? Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pun menjawab: "Kota yang lebih dahulu dibuka adalah kota Hiroclus (Qostantinopel)"
Hadit ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Muhson, Abu Amr Ad-Dani di dalam As-Sunanul Waridah fil-Fitan (hadits-hadits tentang fitnah), Al-Hakim dan Abdul Ghani Al-Maqdisi dalam Kitabul Ilmi. Abdul Ghani menyatakan bahwa hadits ini hasan sanadnya. Sedangkan Imam Hakim dalam al Mustadrak menilai hadits ini shahih menurut syarat Bukhory & Muslim. Penilaian Al-Hakim itu disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibu kota Italia sekarang ini, sebagaimana bisa kita lihat di dalam Mu’jamul Buldan.
(3) Dari Abdullah bin Bisyr Al Khats’amy dari bapaknya bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda:
لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الأَمِيرُ أَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ
Sungguh Qostantinopel akan ditaklukkan, maka sebaik – baik amir adalah amirnya dan sebaik – baik pasukan adalah pasukan tersebut (yang menaklukkannya) (Al Haitsami, Ghayatul Maqshud fi Zawâidil Musnad, 2/174, juga dikeluarkan Ahmad, 4/335, juga Ibnu Abi Syaibah, AL Bazzar dan Thabrani, perowinya tsiqat)
(4) Dari Tamim Ad-Dari ia berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلَا يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ وَذُلًّا يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ“ وَكَانَ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ يَقُولُ قَدْ عَرَفْتُ ذَلِكَ فِي أَهْلِ بَيْتِي لَقَدْ أَصَابَ مَنْ أَسْلَمَ مِنْهُمْ الْخَيْرُ وَالشَّرَفُ وَالْعِزُّ وَلَقَدْ أَصَابَ مَنْ كَانَ مِنْهُمْ كَافِرًا الذُّلُّ وَالصَّغَارُ وَالْجِزْيَةُ (اخرجه الامام احمد, المسند, 34:308).
"Agama Islam ini akan menjangkau semua lokasi yang terjangkau oleh siang dan malam, dan tidaklah Allah membiarkan satu rumah pun di kota maupun dosa atau pelosok, kecuali Allah memasukkan agama ini dengan kemuliaan yang menjadikan mulia atau dengan kehinaan yang menjadikan hina. Dengan kemuliaan Allah memuliakan Islam dan dengan kehinaan Allah menghinakan kekufuran." Tamim Ad-Dari berkata; "Saya telah mengetahui itu telah terjadi pada keluargaku, orang yang telah masuk Islam mendapatkan kebaikan dan kemuliaan, sedang orang yang kafir telah mendapatkan kehinaan, kerendahan dan membayar jizyah."
Ketika menjelaskan hadits ini, Ath Thahâwy menyatakan [6]:
أنه قد يحتمل أن يكون المراد في حديث تميم عموم الأرض كلها ، حتى لا يبقى بيت إلا دخله ، إما بالعز الذي ذكره ، أو بالذل الذي ذكره في هذا الحديث…
Sesungguhnya maksud dalam hadits Tamim Ad Dari adalah bumi secara keseluruhan, sampai tidak tersisa satu rumahpun kecuali (agama Islam) memasukinya, bisa dengan kemuliaan sebagaimana yang disebutkan, atau dengan kehinaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ini…
Hadits – hadits diatas dan banyak hadits yang lain memberi kabar gembira bahwa syari’ah dan khilafah dengan izin Allah akan tegak kembali, tertaklukkannya Qostantinopel terjadi lebih dari 800 tahun setelah masa Rasul, ditaklukkan dengan upaya cerdas, ikhlas dan bersungguh – sungguh oleh Sultan Muhammad Al Fâtih pada masa kekhilafahan Turki Utsmani dengan persiapan ruhiyyah dan mâdiyah yang optimal. Adapun Roma, sampai sekarang belum tertaklukkan, maka tidak diragukan lagi bahwa kemenangan kedua mendorong adanya kebutuhan terhadap Khalifah yang tangguh. Hal inilah yang telah diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui sabdanya:
ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت
… Kemudian akan ada Khilafah yang sesuai dengan tuntunan kenabian, kemudian beliau diam .
(HR Ahmad, hadist itu juga dirwayatkan oleh Al-Hafidzh Al-Iraqi di dalamMahajjatul-Ghurab ila Mahabbatil-Arab (II/17). Selanjutnya Al-Hafidz mengatakan :"Status hadits ini shahih”).
[1] تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان, 1: 785)
[2] تفسير القرأن العظيم, 6: 77
[3] جامع البيان فى تفسير القرأن, 9: 206
[4] , تحفة الاحواذي بشرح سنن الترمذي, 5: 468
[5] قال التوربشتي زويت الشيء جمعته وقبضته يريد به تقريب البعيد منها حتى اطلع عليه إطلاعه على القريب منها
[6] مشكل الاثر, 13:389
Tidak ada komentar:
Posting Komentar